Krisis Kakao Melahirkan Nutella

Krisis Kakao Melahirkan Nutella

Sejarah Pembuatan Nutella


Ciao fooders! Apakah kalian pernah terbayangkan menghabiskan waktu di pagi hari hanya dengan bermalas-malasan dan menikmati secangkir kopi atau teh hangat ditemani pemandangan Gunung Etna di Italia? Namun tidak lengkap rasanya jika tidak didampingi camilan kan? Roti dengan selai coklat mungkin bisa dijadikan pilihan untuk camilan pendamping kopi atau teh hangat milik fooders nih. Tapi fooders lebih suka roti polos apa adanya atau dengan olesan selai aneka rasa?



Kebanyakan orang menikmati roti mereka dengan berbagai selai dan topping yang mereka sukai, salah satunya selai coklat dengan sedikit cita rasa kacang didalamnya. Siapa yang tidak tahu Nutella? Ya, fooders pasti sering menjumpai selai coklat hazelnut ini diberbagai minimarket disekitar rumah kalian kan. Dan faktanya tidak hanya selai coklat hazelnut saja yang menjadi produk dari Nutella, mereka memiliki dua produk lain seperti wafer coklat dan stik roti. Tetapi fooders tau gak sih kalau selai coklat hazelnut ini lah yang merupakan produk awal dari Nutella dan menjadikan The Ferrero Group keluarga terkaya di Italia. Jadi begini foooders ceritanya,



Pada 1806, Napoleon Bonaparte membuat blokade terhadap Inggris yang membuat impor buah kakao untuk para koki italia menjadi terhalang. terjadi krisis buah kakao di Eropa yang membuat para koki ini tidak bisa membuat pure cioccolato, pasta coklat kesukaan warga. Dan para koki Italia dengan terpaksa memutar otak dan menggunakan kacang hazelnut untuk menghemat persediaan kakao dalam membuat adonan coklat dengan sedikit tambahan gula. "Mammamia! Ini lezat sekali!", para koki sangat menyukai cita rasa baru dari gabungan kacang hazelnut dan coklat ini, mereka pun menamai pasta manis ini dengan sebutan Gianduja, yang berasal dari nama karakter karnaval setempat. 



Dan pada tahun 1946, saat Perang Dunia ke-2, krisis buah kakao kembali terulang. Dan Michele Ferrero berpikir, "Baiklah, akan aku bawa kembali Gianduja yang sangat splendido". Dan kesuksesan dari Gianduja juga kembali terulang. Pasta manis ini mulai dijadikan sebuah bisnis oleh Ferrero dan dijual dengan merk Supercrema dengan formula yang lebih lembut, dan masyarakat mulai menggunakan Supercrema sebagai olesan diatas pane tostato, roti panggang. Namun kata "Super" masih kurang diterima nih fooders di pasar Italia pada masa itu, akhirnya The Ferrero Group, mengubah Supercrema menjadi Nutella, dengan "Nut" sebagai perwakilan dari rasa kacang hazelnut. 




Begitulah fooders, makanya sampai sekarang nama Nutella sudah sering sekali kita temukan diberbagai makanan manis sebagai topping atau perasa, dan respon dari masyarakat terhadap Nutella sangat bagus dan membuat The Ferrero Group semakin mengembangkannya. Wah fooders, untungnya terjadi krisis buah kakao ya dulu, kalau tidak mungkin kita tidak bisa ikut merasakan kelezatan dari Gianduja ini. Menarik kan? Ternyata krisis juga memiliki dampak positif ya fooders, tapi kira-kira jika pada saat itu pasta coklat dicampurkan dengan bahan lain alih-alih kacang hazelnut, akan menjadi apa ya fooders?


Sumber :

Komentar