Apa, Mengapa dan Bagaimana Fungsi Organizing

RESUME 5


Apa, Mengapa dan Bagaimana Fungsi Organizing



Seorang manajer harus dapat menjalankan fungsi Organizing dengan baik Organizing sendiri adalah suatu fungsi manajemen yang menitikberatkan pada cara mengatur sumber daya yang ada di perusahaan, yaitu man, money, machine, method, dan market. Hal ini berguna agar apa yang sudah di rancang dalam perencanaan atau program – program kerjanya dapat di eksekusi atau dapat di lakukan karena kalau hanya sekedar membuat program saja tetapi tidak bisa mengalokasikan sumberdaya dengan tepat, maka yang tidak akan ditemukan cara yang tepat untuk mengerjakan program tersebut dan apa saja yang diperlukan agar pekerjaan pekerjaan yang telah direncanakan berjalan dengan lancar, lalu material apa saja yang di butuhkan tentunya perencanaan tersebut tidak dapat berjalan begitu saja sesuai dengan perencanaan perusahaan dari awal, maka dari itu fungsi dari manajemen yang kedua yaitu organizing ini menjadi fungsi yang sangat penting setelah kita menyusun perencanaan. 


Kata kunci materi ini adalah bagaimana bahan penyusun itu dikelola atau mengatur sumber daya supaya program – program yang telah atau sudah di rencanakan sebelumnya dapat di eksekusi atau dilakukan yang membawa keberhasilan dalam tujuan perusahaan. Intinya kita sebagai manajer bisa mengerti atau mengetahui siapa yang akan menjalankan program – program sesuai dengan bidangnya masing – masing dan tentu saja sesuai dengan prosedur yang ada. Lalu bagaimana struktur organisasi supaya program itu bisa berjalan. Hal ini jugab menunjukan jalur atau garis otoritas yang formal. Penyusun juga ikut memastikan bahwa masing – masing departemen atau divisi yang ada di dalam organisasi tersebut semuanya di peruntukan untuk bisa mencapai tujuan organisasi yang sangat besar, semua ini makanya harus di atur dengan kata lain tidak boleh berjalan sendiri – sendiri. Terkadang struktur dari suatu organisasi juga harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang atau perubahan yang bisa saja terjadi baik dari eksternal dan juga di tuntut untuk tidak kaku atau bisa menerapkan sikap fleksibel. 


Hal pertama yang biasanya di terapkan dalam fungsi oragnisasi ketika sebuah oragnisasi itu berdiri atau mau di kembangkan maka pentingnya kita atau perusahaan membuat struktur organisasi. Struktur organisasi mendefinisikan bagaimana pekerjaan – pekerjaan itu dibagikan atau bagaimana sumber daya dialokasikan dan bagaimana departemen – departemen atau divisi yang ada di perusahaan tersebut saling mengkordinasi dengan baik. Maka dari itu kita bisa mengetahui atau menyadari bahwa struktur organisasi tidak hanya sebuah bagan organisasi. Kita juga dapat mengetahui apa saja tugas – tugas yang harus kita kerjakan. Struktur organisasi juga mencerminkan hubungan kegiatan yang di laporkan secara formal. Struktur organisasi juga bisa mencerminkan bagaimana kordinasi antar pegawai lintas departemen maka hal ini harus di kordinasi dengan baik. 


Lalu apa yang di maksud dengan bagan organisasi ? hal ini semacam tampilan atau presentasi secara visual atau bisa dikatan sebagai gambar. Bagan organisasi juga menunjukan seperangkat pekerjaan – pekerjaan secara formal. Struktur atau bagan organisasi juga sebagai perangkat kerja untuk pengawasan secara vertikal. Lalu sebaliknya atau bagan organisasi dapat menunjukan siapa bertanggung jawab kepada siapa atau biasanya siapa melaporkan kedapa siapa maka akan terlihat tingkatan atasan dan bawahan. Prinsip lain selain struktur organisasi yaitu work specialization, kenapa bisa di bilang seperti itu karena pegawai bekerja berdasarkan kopetensi yang dimiliki atau kemampuan yang dimiliki oleh karena itu di bentuklah bidang – bidang yang sesuai dengan kehalian pegawai itu sendiri. Maka dari itu dapat di pastikan pegawai bekerja sesuai dengan kemampuannya. Spesialisasi pekerjaan di buat sampai sekecil mungkin, tetapi nyatanya hal ini jauh lebih efisien dari pada kita membebani pekerjaan yang bersifat umum maka pegawai tersebut akan mengalami kebingungan apa yang harus dia lakukan atau dikerjakan.


Ada juga prinsip lain yaitu rantai komando. Hal ini akan mengakibatkan kejelasan pada struktur organisasi mana garis putus – putus dan tidak terputus – putus. Hal ini menunjukan siapa melaporkan kepada siapa. Yang jelas struktur organisasi itu menganut konsep unity of command atau bisa disebut dengan satuan perintah, jadi bisa digambarkan seperti seorang atsan dapat memberikan perintah langsung kepada bawahannya dan juga menghindari bawahan yang menerima perintah dari 2 atasan maka hal itu tidak bisa di sebut satuan komando.Otoritas. Ini adalah bentuk formal atau hak dari seorang manajer untuk mengambil keputusan dan juga harus bisa memastikan proses berjalannya perusahaan atau tanggung jawab manajer berjalan dengan baik. Otoritas juga memungkinkan manajer untuk mengalokasikan sumber daya supaya bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Otoritas juga dapat dibedakan dalam 3 karakteristik yaitu otoritas mempunyai dasar dari kepentingan organisasi. Otoritas juga harus diakui oleh bawahan maka kta tidak bisa seenaknya mengaku sebagai atasan dari sebuah organisasi. Otoritas juga mempunyai fungsi yaitu memberikan perintah untuk bawahannya secara terstruktur.


Di lain sisi jika kita diberikan tanggung jawab kita harus mengimbanginya dengan tanggung jawab. Hal ini adalah tugas yang harus dilaksanakan di pekerjaan atau aktivitas setiap pekerjaan yang sudah di tentukan maka kita bertanggung jawab atas pekerjaan yang sudah diberikan. Manajer juga memang di berikan otoritas tetapi sebagai manajer yang baik dia juga harus bisa bertanggung jawab di dalam menggunakan otoritasnya. Accountability, hal ini menyangkut otoritas dan tanggung jawab yang kita miliki atau yang kita pegang itu adalah bagian untuk menjaga kepercayaan dari pihak lain misalnya pelanggan atau konsumen. Accountability harus tercermin bagaimana pelaku manajemen merasa senang. Maka accountability harus di jaga oleh setiap manajer karena dia sudah di berikan tanggung jawab. Lalu ada prinsip deligasi, yang dimana manajer juga mempunyai keterbatasan maka dia memerlukan bantuan dari bawahannya terutama dalam mengambil keputusan. Jadi intinya daligasi ini menjadi penting karena tidak semua pekerjaan di kerjakan oleh manajer, maka dilegasikan kepada orang yang dipercaya. Dilegasi mempunyai teknik, yang terpenting adalah bagaimana kita menyeleksi orang yang tepat yang akan dilegasikan pekerjaan – pekerjaan tertentu.  Prinsip selanjutnya adalah otoritas jalur atau garis. Jadi pada prinsip ini jika ada pegawai yang mempunyai tingkat otoritas maka dia mempunyai hak untuk memerintahkan bawahannya atau memberikan instruksi tetapi juga di organisasi mempunyai pegawai autoriti yang jika kita lihat pada bagan organisasi dia mempunyai garis yang terputus – putus maka untuk pegawai autoriti tidak bisa memberikan perintah langsung pada bawahannya karena dia tidak memiliki otoritas yang dimana dia hanya bekerja dengan keahlian atau kemampuannya saja

Sumber :

Komentar