Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen

RESUME 3

Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen


Kegiatan manajemen sejatinya telah dilakukan sejak zaman sebelum Masehi, namun praktek dari kegiatan manajemen pada zaman tersebut belum berdasarkan teori-teori, dan kajian atau penelitian ilmiah, seperti kegiatan manajemen zaman sekarang. Dan perubahan yang tidak dapat dihentikan membuat manajemen harus memiliki pendekatan baru yang dapat menyesuaikan perkembangan zaman, keberhasilan akan dapat tercapai jika masing-masing individu mau belajar bagaimana caranya menjadi seorang pemimpin, mengahadapi perubahan dengan rencana yang matang, serta memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam menciptakan organisasi dengan jumlah manager yang lebih sedikit untuk mempermudah penyesuaian organisasi terhadap lingkungan eksternal, serta mengurangi pengaturan secara hirarki di dalam organisasi, yang dapat berubah-ubah dengan cepat. 


Filosofi manajemen dan bentuk dari organisasi akan terus mengalami perubahan setiap waktunya sejalan dengan bertambahnya variasi kebutuhan baru, namun praktek-praktek dari masa lalu, seperti fungsi-fungsi manajemen, perlu diterapkan di masa sekarang dengan mengkombinasikan praktek dari kedua zaman tersebut dalam menciptakan manajemen yang sesuai dan lebih efisien serta efektif untuk keberlangsungan masa sekarang. Itulah mengapa ide dan praktek manajemen pada zaman dahulu masih relevan dengan kasus-kasus di zaman sekarang. 


Dengan mempelajari manajemen dari sudut pandang sejarah, kita bisa mendapatkan mengenai alasan mengapa suatu pandangan atau perspektif manajemen bisa muncul dan berkembang, sehingga kita bisa mengetahui makna konsep tersebut jika sudah mengetahui awal mula dan tujuan dari suatu konsep atau teori tersebut, dengan begitu kita dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya kita dapat mengetahui dan memahami dampak sosial dari suatu kegiatan manajemen, baik itu dampak positif yang harus dipertahankan maupun dampak negatif yang perlu di minimalisasi dan dijadikan sebagai referensi untuk mengembangkan manajemen kedepannya. Selain itu, kita juga dapat mengembangkan cara berpikir menjadi lebih strategik dan menumbuhkan kemampuan konseptual melalui pembelajaran manajemen dari sudut pandang sejarah. Dan selain melalui faktor sejarah, manajemen dan praktek organisasi mengalami perubahan karena adanya faktor sosial, politik, dan ekonomi. Beberapa tekanan memaksa organisasi dan praktek organisasi, seperti tekanan sosial, yang menitikberatkan kepada penuntutan terhadap nilai, keinginan dan standar berprilaku. Lalu tekanan politik yang memiliki berbagai lembaga hukum untuk bisa mengendalikan masyarakat dan organisasi, dan contoh tekanan lain yaitu tekanan ekonomi yang dapat mempengaruhi ketersediaan barang atau jasa dalam proses produksi serta distribusi oleh sumber daya manusia yang menyebabkan adanya persaingan antar pelaku ekonomi. 


Perjalanan manajemen untuk bisa menjadi sebuah ilmu, mengalami berbagai proses dan perspektif di setiap periodenya, mulai dari perspektif klasikal yang berhubungan dengan teori ilmu ekonomi, dimana diperlukannya ilmu manajemen untuk mengontrol faktor-faktor produksi, lalu ada perspektif humanistik yang menganggap sumber daya manusia tidak hanya sebatas sebuah mesin penggerak bagi kegiatan ekonomi tetapi juga perlu diperhatikan perilaku dan kepuasan mereka, perspektif berikutnya yaitu perspektif ilmu manajemen yang melihat manajemen sebagai ilmu. Setelah itu manajemen sebagai ilmu semakin di kembangkan pada periode-periode berikutnya, mulai muncul sistem teori yang menghubungkan manajemen dengan konsep input, proses dalam organisasi, dan outputnya bagi setiap anggota dan organisasi itu sendiri, selanjutnya ada pandangan kontingensi dimana didasari oleh perbedaan keinginan para stakeholder dalam menggunakan ilmu manajemen. Berikutnya ada Total Quality Management yang memerlukan ilmu manajemen dalam berupaya untuk meminimalisasi kegagalan output dengan pengendalian yang efisien serta efektif, setelahnya ada The Learning Organizations dimana adanya kesadaran sebuah organisasi terhadap pengaruh dari lingkungan sekitarnya. Dan yang terakhir serta relevan pada zaman sekarang adalah The Technology-Driven Workplace, dimana adanya kontrol dari perkembangan teknologi yang mempengaruhi tempat kerja yang semakin fleksibel tetapi tetap memerlukan konsistensi dari produktivitas pegawai.


Perspektif klasikal menjadi awal dari perkembangan ilmu manajemen, dalam perspektif yang ditemuka 3000 sebelum masehi ini bersifat rasional dan memiliki hubungan dengan teori ekonomi yang memerlukan tanah, sumber daya manusia, uang atau modal, dan sifat kewirausahaan yaitu mengatur tiga komponen tersebut untuk menjalankan proses produksi, dan untuk membuat ketiga komponen tersebut dapat saling melengkapi dan meningkatkan produktivitas kegiatan ekonomi, diperlukannya fungsi-fungsi manajemen, sama dengan konsep yang diperlukan untuk membuat pengoperasian suatu organisasi bisa berjalan efisien. Selain itu juga muncul konsep-konsep selama masa klasikal ini, yang pertama adalah Scientific Management yang dikemukakan oleh Taylor tahun 1856-1915, konsep ini memiliki pendekatan umum seperti mengatur cara berkerja setiap pekerjaan yang dilakukan masing-masing pekerja, melakukan klasifikasi pekerja sesuai dengan kemampuan mereka, kesadaran bahwa diperlukannya pelatihan untuk para pekerja, membuat perencanaan pekerjaan untuk meminimalisasi gangguan untuk mendukung kinerja para pekerja, dan yang terakhir adalah memberikan upah intensif kepada para pekerja untuk meningkatkan produktivitas sehingga output juga dapat meningkat. 


Selanjutnya konsep Bureaucratic Organizations yang dikemukakan oleh Max Weber tahun 1864-1920, konsep ini memiliki pembagian divisi yang jelas dengan wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda, bersifat hirarki dalam menentukan posisi, para anggota dipilih melalui kualifikasi teknik dan harus mengikuti aturan dan prosedur, kegiatan manajemen terpisah dari kepemilikan organisasi, serta seluruh kegiatan administrasi dan keputusan organisasi akan dicatat. Selanjutnya konsep Bureaucratic Organizations yang dikemukakan oleh Max Weber tahun 1864-1920, konsep ini memiliki pembagian divisi yang jelas dengan wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda, bersifat hirarki dalam menentukan posisi, para anggota dipilih melalui kualifikasi teknik dan harus mengikuti aturan dan prosedur, kegiatan manajemen terpisah dari kepemilikan organisasi, serta seluruh kegiatan administrasi dan keputusan organisasi akan dicatat. Lalu ada konsep Administrative Principals yang disempurnakan oleh Henri Fayol, Mary Parker, dan Barnard, konsep ini memiliki fokus pada kepentingan organisasi lebih diutamakan daripada kepentingan individu, serta memaknai lebih lanjut dan kembali menerapkan setiap fungsi-fungsi manajemen. 


Setelah perspektif klasikal, muncul perspektif humanistik, memiliki tiga konsep yaitu Human Relations Movement yang menyadari jika kepuasan karyawan adalah kunci dari peningkatan produktivitas para pekerja, lalu ada konsep Human Resource Perspective yang menuntut para pekerja untuk menggunakan kemampuan secara penuh karena didesak kebutuhan yang semakin meningkat. Dan konsep terakhir adalah Human Behavioral Sciences Approach yang menggunakan ilmu sosial didalam konteks organisasi serta memahami perilaku pekerja dalam pengaturan organisasi. Lalu terdapat perspektif lain yang muncul setelah perang dunia II adalah perspektif ilmu manajemen, perspektif ini menerapkan ilmu matematik, statistik dan teknik kuantitatif dalam masalah manajerial, melakukan riset, menerapkan operasi manajemen dalam produk barang dan jasa, dan informasi teknologi yang dihubungkan dengan manajemen sistem informasi. 


Dan yang pada masa sekarang terdapat perspektif Recent Historical Trends, perspektif ini memiliki sistem teori mengenai proses dari input, seperti SDM, informasi, sumber keuangan, akan melalui proses dalam suatu organisasi dengan pengaruh dari perubahan lingkungan dan manajemen yang baik sehingga dapat menghasilkan output berupa kepuasan pekerja dan keuntungan atau mungkin kerugian jika terjadi manajemen yang kurang baik pada saat pemrosesan di organisasi. Terdapat juga teori Elements of A Learning Organization dimana organisasi harus peduli dengan pengaruh lingkungan luar, serta teori Types of E-commerce dengan kegiatan bisnis kepada konsumen dengan menjual barang dan jasa, konsumen kepada konsumen yang membuat pasar elektronik, dan yang terakhir bisnis kepada bisnis yang melakukan transaksi online antar organisasi.


Sumber :

Komentar